Sampah Pasar manonda Palu

Palu Dimensi-Stisipol Sampah saat ini menjadi permasalahan serius untuk dibenahi.
Pembenahannya, bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja, namun dibutuhkan kesadaran dari masyarakat.
Khusus sampah di sekitar Pasar Manonda, kata Pak Imron salah seorang pedagang yang ada di pasar tersebut mengatakatan hampir setengahnya tidak dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah”. Bila dibiarkan terus, hal ini akan menjadi persoalan perkotaan yang serius khususnya di Kecamatan Palu Barat. Untuk mengatasi persoalan ini, Pemerintah Kecamatan Palu Barat harus benar-benar serius dalam menanganinya.
“Sampah-sampah tersebut tidak terangkat disebabkan oleh penempatan sampah yang tidak pada tempatnya. Misalnya banyak sampah sisa-sisa aktifitas para pedagang yang hanya di tumpuk di beberapa tempat bekas bangunan yang terbakar, yang letaknya tepat di tengah-tengah pasar. Sehingga sulit bagi petugas kebersihan untuk mengangkutnya”, Tambah Pak Imron.
Bermasalahnya pengelolaan sampah disekitar kita bukan sekedar karena keterbatasan teknologi dan ekonomi semata, melainkan lebih pada adanya masalah budaya; kebiasaan lama, perilaku dan pola pandang kita terhadap sampah yang tidak benar dan harus dirubah. Untuk itu perlu adanya usaha dari kita semua, untuk merubah kebiasaan lama itu, agar kita dapat menyikapi masalah penanganan sampah dengan baik dan benar.
Masyarakat saat ini mempunyai andil besar dalam peningkatan jenis dan kualitas sampah. Di Era Globalisasi, para pelaku usaha dan pebisnis bersaing sekeras mungkin untuk memasarkan produknya, tidak hanya itu tapi mereka memiliki strategi bisnis dengan mengemas produknya dengan kemasan yang menarik konsumen. Bervariasinya kemasan produk tersebut menimbulkan peningkatan jenis dan kualitas sampah.
Sayangnya desakan menciptakan produk baru beserta kemasannya oleh para pelaku usaha tidak dibarengi dengan memikirkan sistem pengelolaan persampahannya.
Kondisi ini seharusnya memacu berbagai pihak untuk turut memikirkan solusi dari pengelolaan sampah, khususnya pemerintah yang mengatur kebijakan dan para produsen sampah.
Pengetahuan tentang pengelolaan sampah sebenarnya masih relative minim dan dipahami secara parsial. Padahal permasalahan sampah memiliki dampak dan ruang lingkup yang sangat luas baik lokal, nasional bahkan internasional terhadap lingkungan dan tata ruang juga aspek sosial ekonomi. Sehingga diperlukan pemikiran, pengelolaan dan pengaturan kebijakan sampah yang terintegrasi.
Kini tinggal bagaimana kiat-kiat pemerintah lebih lanjut dalam mengatasi masalah sampah yang telah berlarut-larut dan hingga kini masih banyak kita jumpai di hampir setiap tempat. Tak disadari, sampah bisa menjadi semacam bom waktu yang sewaktu-waktu meledak ke permukaan. Saat banjir menghadang, akibat meluapnya aliran sungai yang tersumbat oleh timbunan sampah atau saat TPA setempat sudah tidak dapat lagi menampung sampah warga kota, barulah kita mulai menyadari keberadaan sampah. (Ab)